Selasa, 26 November 2024

Porifera

 Spongia sp.


Klasifikasi

Kingdom         : Animalia

Phylum            : Porifera

Class               : Demospongiae

Ordo                : Dyctyoceratida

Family             : Spongiidae

Genus              : Spongia

Spesies            : Spongia sp

Sumber            : Linnaeus, 1759

Spongia sp. termasuk ke dalam filum Porifera karena memiliki bentuk tubuh yang asimetris, tubuhnya berlubang-lubang (berpori), dan memiliki saluran air yang terdiri dari ostium (tempat masuknya air), osculul (tempat keluar air). Spongia sp. dimasukkan ke dalam kelas Demospongiae karena memiliki sponges dengan sponging atau sponging-silika (Budiantoro, 2016).

Spongia sp. memiliki warna tubuh cokelat gelap. Memiliki tipe kanal leucon yaitu tipe kanal yang paling rumit. Ostium membentuk kanal-kanal incurrent yang tidak semuanya memiliki choanocytes sehingga tidak semua kanal dilengkapi oleh flagella. Aliran air secara selektif dipompa melalui kanal-kanal tertentu (air hanya melewati kanal yang berflagella), dan dikeluarkan melalui beberapa bukaan oskulum (Budiantoro, 2016).


Oscarella lobularis


Klasifikasi

Kingdom         : Animalia

Phylum           : Porifera

Class              : Homoscleromorpha

Ordo               : Homosclerophorida

Family            : Oscarellidae

Genus             : Oscarella

Spesies           : Oscarella lobularis

Sumber           : Schmiat, 1862

Oscarella lobularis termasuk dalam genus yang dicirikan dengan tidak adanya kerangka, yang merupakan keuntungan besar untuk teknik seperti hibridisasi in situ (ISH) pada hewan dewasa atau eksperimen disosiasi-reagregasi.  Spesies Oscarella adalah penghuni komunitas substrat keras skiafilik, seperti gua bawah laut 5/10'i-genous, semi-gelap dan gelap, dan sekitar Selat Gibraltar hingga Mediterania Timur. Mereka sebagian besar berada di perairan dangkal dari 4 hingga 35 m, sehingga memudahkan pengambilan sampel serta pemantauan. Oscarella lobularis adalah salah satu homoskleromorf yang paling umum dan melimpah di Mediterania, yang mengkondisikan fasies tertentu di beberapa tempat.


Euspongia sp.


Klasifikasi

Kingdom         : Animalia

Phylum           : Porifera

Class               : Demospongiae

Ordo                : Keratosa

Genus              : Euspongia

Spesies            : Euspongia sp.

Sumber            : Hegner, 1968

Spesies ini memiliki ciri-ciri yaitu tekstur spongia yang lebih kasar dan tidak berspekula kerangka tubuhnya khusus dibentuk dari bahan spongin. Merupakan salah satu spesies spons yang digunakan sebagai penggosok ketika mandi. Merupakan organismen multiseluler serta memiliki tubuh seperti tabung atau jambangan bunga dan berpermukaan pori. Permukaan pori ini disebut ostium dan saluran yang dapat menghubungkan dengan rongga tubuh (spongosol). Pada

ujung spesies ini memiliki lubang yang disebut oskulum. Saluran ostia-spongosol oskulum memiliki fungsi sebagai saluran air yang bertugas membawa bahan makanan untuk porifera. Spesies ini bereporduksi secara vegetatif dengan membentuk kuncup/tunas, serta reproduksi generatif dilakukan dengan 2 fertilisasi 2 macam gamet. Sifat dari porifera ini adalah hemafrodit artinya dalam satu individu terdapat 2 alat kelamin. Tubuh porifera memiliki daya regenerasi yang tinggi serta habitatnya secara polip.


Haliclona oculata



Klasifikasi

Kingdom        : Animalia

Phylum           : Porifera

Class               : Demospongiae

Ordo                : Haplosclerida

Family             : Chalinidae

Genus              : Haliclona

Spesies            : Haliclona oculata

Sumber           : Grant, 1836

Bentuk tubuh keseluruhan Haliclona oculata cenderung lebih atau kurang pipih. Meskipun bentuk yang bercabang ke segala arah juga sering terjadi. Bentuk pertumbuhan H. oculata adalah sesuatu antara "lempeng" dan "pohon" dari bentuk dasar yang dijelaskan oleh Jackson (1979) untuk hewan laut yang tidak bergerak. Haliclona oculata menunjukkan berbagai macam bentuk pertumbuhan, ia dapat bercabang hampir secara dikotomis, membentuk cabang-cabang tipis, ia juga dapat berbentuk seperti pelat atau lebih tidak teratur.

Echinodermata

 Culcita sp. 


Klasifikasi

Kingdom          : Animalia

Phylum            : Echinodermata

Class               : Asteroidea

Ordo               : Valvatidae

Family            : Orcasteridae

Genus             : Culcita 

Spesies           : Culcita sp.

Sumber           :Muller & Troschel, 1842

Culcita sp. merupakan jenis bintang laut yang memiliki lengan, herbentuk segi lima, tubuhnya tebal seperti roti. Warna tubuh dari bintang laut ini adalah kuning kecoklatan (Agustina, 2012). Bintang laut Culcita sp. yang merupakan anggota dari filum Echinodermata ini dapat hidup menempati berbagai macam habitat seperti zona rataan terumbu, daerah pertumbuhan alga, padang lamun, koloni karang hidup dan karang mati (Yusron, 2010). Morfologi bintang laut berbentuk simetris radial, dengan permukaan bagian bawahnya memiliki kaki tabung, yang masing- masing dapat bertindak sebagai cakram penyedot (Kastawi, 2005).Bintang laut mengkoordinasikan kaki tabungnya untuk menempel pada bebatuan dan untuk merangkak secara perlahan-lahan. Bintang laut juga menggunakan kaki tabungnya untuk menjerat mangsa, antara lain remis dan tiram (Lariman, 2011).


 Holothuria atra 


Klasifikasi

Kingdom         : Animalia

Phylum            : Echinodermata

Sub phylum     : Echinozoa

Class               : Holothuroidea

Ordo                : Holothuriida

Family             : Holothuriidae

Genus              : Holothuria

Spesies            : Holothuria atra

Sumber            : Jeager, 1833

Secara morfologi, H. atra memiliki penampang tubuh bulat, sisi ventral yang cenderung datar, dan lubang anus yang bulat. Warna tubuh hitam kulit tubuhnya lembut dan tebal. Ditemukan di daerah bersubstrat pasir kasar dan tubuhnya diselimuti oleh pasir halus (Elfidasari et al., 2012), dan menurut

Tangko (2009), teripang memiliki 20 tentakel yang mengelilingi bagian mulut seperti rumbai elastis, tentakel ini berfungsi untuk menangkap makanan. Sedangkan pada bagian perut pipih atau rata dijumpai banyak kaki tabung (ambulaktraf). Teripang memiliki bentuk tubuh memanjang. Pada salah satu ujung tubuhnya terdapat tentakel di sekeliling lubang mulut yang digunakan untuk menangkap mangsa. Kaki-kaki tabungnya (podia) merupakan kaki semu yang berada di sisi ventral tubuh. Jika dilihat dari penampang tubuhnya, teripang tampak bulat, setengah lingkaran, persegi atau trapesium, dan bulat memanjang seperti ular.

Mollusca

 Spisula subtruncata 


Klasifikasi

Kingdom           : Animalia

Phylum             : Mollusca

Class                : Bivalvia

Ordo                : Venerida

Family             : Mactridae

Genus              : Spisula

Spesies            : Spisula subtruncata

Sumber            : da Costa, 1778

Spisula subtruncata adalah spesies kerang dari famili Mactridae yang memiliki cangkang berbentuk oval hingga segitiga dengan ujung membulat dan bagian belakang sedikit terpotong. Cangkangnya berwarna putih kekuningan atau krem pucat dengan permukaan halus dan garis pertumbuhan samar. Kerang ini hidup di dasar laut berpasir atau berlumpur pada kedalaman 5–50 meter, terutama di perairan dangkal yang terkena gelombang. Sebagai filter feeder, Spisula subtruncata memakan plankton dan partikel organik di air.


Pitar tumens 


Klasifikasi

Kingdom         : Animalia

Phylum           : Mollusca

Class              : Bivalvia

Ordo              : Venerida

Family           : Veneridae

Genus            : Pitar

Species          : Pitar tumens

Sumber          :Gmelin, 1791

Cangkang kerang terdiri dari dua belahan yang saling terhubung oleh ligamen kuat dan elastis. Ligamen ini mengatur mekanisme membuka dan menutupnya cangkang dengan bantuan otot-otot. Garis pertumbuhan pada cangkang menunjukkan sejarah pertumbuhan kerang, dengan garis konsentris yang lebih rapat menandakan pertumbuhan lambat. Umbo, bagian cangkang yang paling tua, biasanya terletak pada persendian dan memiliki ketebalan yang paling besar. Pada bagian posterior cangkang terdapat dua sifon: sifon keluar untuk mengeluarkan air dan sisa metabolisme, serta sifon masuk untuk memasukkan air, oksigen, dan makanan. (Kistinnah, Endang, Sri Lestari).

Panjang maksimal kerang pitar tumens adalah 5-6 cm. Panjang umum dari pitar tumens ini adalah 4 cm. Pada Perairan Indonesia banyak dijumpai dengan ukuran 4-6 cm. Sidauruk, D. J. (2024)


Tridacna maxima



Klasifikasi

Kingdom         : Animalia

Phylum            : Mollusca

Class               : Bivalvia

Ordo                : Cardiida

Family             : Cardiidae

Genus              : Tridacna

Spesies            : Tridacna maxima

Sumber            : Roding, 1798

Tridacna maxima termasuk dalam filum bivalvia yang berukuran besar, mudah dikenali karena memiliki warna yang khas dan sebagian besar berasosiasi dengan ekosistem terumbu karang. Keberadaan Tridacna di ekosistem terumbu karang memiliki beberapa fungsi secara ekologis yang membantu pertumbuhan terumbu karang, yaitu sebagai biofilter alami untuk mengatur proses eutrofikasi dan salah satu yang memproduksi kalsium karbonat untuk pertumbuhannya (Soo & Todd, 2014; Vicentuan-Cabaitan et al., 2014; Neo et al., 2015).

Bentuk, ukuran dan warna khas pada mantelnya menjadikan ciri khas dan daya tarik dari kima. Hal tersebut yang membuat kima bernilai tinggi, karena baik cangkang maupun dagingnya dapat digunakan baik sebagai bahan kerajinan, terutama kerajinan tangan (Neo & Loh, 2014; Nijiman et al., 2015; Larson, 2016; Albert et al., 2017; Mies et al., 2017; Lyons et al., 2018)


Macrocypraea cervinetta


Klasifikasi

Kingdom         : Animalia

Phylum           : Molusca

Class              : Littorinimorpha

Family           : Cypraeidae

Genus            : Macrocypraea

Species          : Macrocypraea cervinetta

Sumber          : Kiener, 1844

Daerah pasang surut berbatu merupakan salah satu habitat yang ditemukan Macrocypraea cervinetta ini dan dianggap salah satu yang paling beragam di lingkungan laut (Tait & Dipper 1998). Habitat Macrocypraea cervinetta terletak di pesisir pantai, perluasannya luas dan ditandai dengan menghadirkan beragam kondisi lingkungan mikro. Ciri utamanya adalah cangkangnya yang berbentuk spiral, meskipun tidak semuanya muncul pada saat dewasa, tetapi pada tahap tertentu. Perkembangan (López & Urcuyo 2009).

Cnidaria

 Goniastrea retiformis



Klasifikasi

Kingdom          : Animalia

Phylum            : Cnidaria

Class               : Anthozoa

Ordo                : Scleractinia

Family             : Merulinidae

Genus              : Goniastrea

Species            : Goniastrea retiformis

Sumber            : Lamarck, 1816

Koloni karang berbentuk massif, hemispherical, datar, atau columnar. Koloni karang umumnya berukuran lebih dari 1 meter. Koralit karang memiliki 4 hingga 6 sisi. Septa karang panjang dan pendek bergantian dengan jelas. Septa karang tipis dan lurus dengan lobus paliform tipis yang berkembang dengan baik. Warna karang seragam krem atau coklat muda, kadang-kadang coklat, merah muda, atau hijau. Habitat karang terkadang menjadi spesies dominan di habitat intertidal. Goniastrea retiformis dengan bentuk pertumbuhan massive ini dapat bertahan hidup didaerah dengan turbiditas dan sedimentasi tinggi. Mereka umumnya ditemukan di perairan dangkal seperti habitat pasang surut, namun juga dapat ditemukan hingga kedalaman 15 meter. Spesies Goniastrea berukuran kecil hingga sedang, namun koloni individu di dataran terumbu dapat bersatu membentuk hamparan hingga panjang 5 meter.



Fungia sp. 

Klasifikasi

Kingdom           : Animalia

Phylum             : Cnidaria

Class                : Anthozoa

Ordo                : Scleractinia

Family             : Fungiidae

Genus              : Fungia

Species            : Fungia sp

Sumber           : Lamarck, 1801

Dimana Fungia sp. terdapat celah seperti mulut. Fungia sp. merupakan bagian besar soliter, dengan diameter mencapai 30 cm. Rata-rata dari Fungia sp. ini memiliki warna yang cerah seperti putih, kuning, merah muda, unggu dan biru. Fungia sp. memiliki cakram bulat atau oval dan mulut yang berada ditengah dimana dikelilingi oleh tentakel. Fungia sp. menangkap organisme plantonik, partikel makanan di kolom air dan menyerap bahan organik yang terlarut dalam air. Cara reproduksi Fungia sp. dengan aseksual, dengan membentuk keturunan dari pecahan-pecahan tubuh Fungia sp. (Souhoka, 2017). Penyebaran atau habitatnya di laut dangkal atau zona neritik didasar laut, terdapat pada air laut yang hangat dengan kedalaman sekitar 50 m, hidupnya berkoloni. Dalam pemanfaatannya biasanya spesies ini digunakan untuk tempat berkembang biak ikan, dipakai sebagai hiasan rumah, bahan kapur, dan taman laut tempat rekreasi.


Favia spicioca


Klasifikasi

Kingdom            : Animalia

Phylum               : Cnidaria

Class                  : Hexacorallia

Ordo                   : Sclerectinia

Family                : Favildae

Genus                 : Favia

Spesies               : Favia spicioca

Sumber               : Dana, 1846

Favia speciosa, yang biasa dikenal sebagai karang otak, adalah spesies karang dalam famili Faviidae. Ia tumbuh subur di perairan tropis yang dangkal, biasanya pada kedalaman 0-20 meter, dan dicirikan oleh koloninya yang besar dan berbentuk kubah yang dapat menunjukkan warna mulai dari abu-abu pucat hingga cokelat. Polip karang tersusun rapat dan membentuk kaliks yang jelas, dengan septa yang halus dan berjarak dekat. Spesies ini tahan terhadap sedimentasi dan memainkan peran penting dalam ekosistem terumbu karang.


 Dipsastrea speciota 


Klasifikasi

Kingdom    : Animalia

Phylum       : Cnidaria

Class           : Hexacoralla

Ordo            : Scleractinia

Family         : Merucinidae

Genus          : Dipsastrea

Species        : Dipsastrea speciota

Sumber        : Dana, 1766

Koloni ini memiliki struktur yang sangat besar. Koralit, berbentuk melingkar, tersusun rapat di air dangkal dan berjarak lebih lebar di air yang lebih dalam. Septa-septa halus, banyak, dan seragam. Lobus paliform sering kali kurang berkembang. Warnanya meliputi abu-abu pucat, hijau, atau cokelat, dengan kaliks yang sering kali memperlihatkan warna yang kontras. Koloni Dipsastraea speciosa dapat tumbuh sangat besar, dengan diameter hingga 50 cm, meskipun biasanya lebih kecil. Corallitesnya memiliki bentuk lingkaran hingga sangat panjang, dengan diameter 10-15 mm. Corallites ini dipisahkan oleh dinding yang lebar, dengan jarak antara 3-6 mm. Dipsastraea speciosa ditemukan di perairan tropis di wilayah Indo-Pasifik, dari Laut Merah dan Afrika Selatan hingga Polinesia Perancis dan Kepulauan Marquesas. Mereka hidup di perairan dangkal, dari 0 hingga 40 meter, dan dapat ditemukan di semua lingkungan terumbu karang, termasuk batu karang, terumbu karang luar, dan di lereng depan dan belakang.


Acropora intermedia

Klasifikasi

Kingdom           : Animalia

Phylum             : Cnidaria

Class                : Anthozoa

Ordo                : Scleractinia

Family             : Acroporidae

Genus              : Acropora

Species            : Acropora intermedia

Sumber            : Brook, 1891

Koloni dengan bentuk percabangan arboresen, kompak, bagian ujung cabang selalu membentuk percabangan. Axial koralit relatif panjang dengan bukaan lebar. Radial koralit bentuk tabung dengan bukaan dimidiate dan sebagian tenggelam, tersebar merata terlihat teratur. Konesteum retikulata dengan beberapa duri diantara radial koralit. Spesies ini memiliki kemampuan bertahan hidup dari pesisir hingga batas tubir pesisir (Suharsono, 2017). Spesies ini ditemukan pada kedalaman 1- 3 meter pada saat pengambilan sampel. Menurut Syarifuddin (2011) acropora memiliki memiliki ketahanan hidup yang tinggi, kecepatan hidup yang tinggi dan kemampuan mendominasi daerah ekosistem terumbu karang yang kosong.